BAB
I
PENDAHULUAN
A.
LatarBelakang
Pergulatan pemikiran di lembaga dakwah adalah hal biasa. Konteks
sosial dan politik serta perubahan di sekeliling gerakan dakwah itu sering mewarnai
berbagai pandangan yang muncul.Oleh karenaitu, sebuah pemikiran seyogyanya bias ditempatkan dalam horison
yang lebih luas supaya bias menempatkannya dalam kerangka dinamika dakwah umat
Islam di muka bumi. Jika kajian gerakan itu ditarik kearah yang lebih sempit dan
terisolasi dari ruang sejarah yang bermunculan di sekitarnya, sulit bisa melahirkan
sebuah gerakan yang kontekstual.
Dengan kata lain, gerakan dakwah itu
tidak lepas dari determinasi waktu. Namun demikian nilai-nilai sebuah gerakan karena
sosialisasi yang luas dan terbuka mungkin muncul pada waktu dan tempat yang
berbeda.Oleh karena itu untuk melihat sebuah gerakan dan aksi pemikiran yang
merupakan aktualisasi dari tafsiran sebuah nilai normative perlu dilihat pula
perjalanan sejarah gerakan yang mengangkat Islam di muka bumi.Pemihakan yang
berlebihan terhadap sebuah gerakan yang tidak lepas dari kontinue waktu akan menyebabkan
mandeknya berpikir dan pengkultusan sehingga suatu saat tidak tahan lagi terhadap
arus perubahan zaman.
B. Pembahasan
Berdasarkan latar belakang di atas,
dapat di rumuskan permasalahanyaitu :
v Bagaimana dakwah di eraglobalisasi menurut
Al-Qur’an SuratAl-Mumtahana ayat 8-9 dan Surat Al-Hujurat ayat13 ?
BAB II
PEMBAHASAN
Dakwah di eraglobalisasi menurut Al-Qur’an
Globalisasi merupakan kecenderungan masyarakat
untuk menyatu dengan dunia, terutama di bidang ilmu pengetahuan, teknologi, dan
media komunikasi massa. Selain itu, para cendekiawan Barat mengatakan bahwa globalisasi
merupakan suatu proses kehidupan yang serba luas, tidak terbatas, dan merangkumsegala
aspek kehidupan, seperti politik, sosial, dan ekonomi yang dapat dinikmati oleh
seluruh umat manusia di dunia.[1]
Dakwah merupakan kegiatan yang
bersifa tmenyeruh, mengajak dan memanggil.[2] Jadi
dakwah di eraglobalisasi ini merupakan bentuk kegiatan mengajak, menyeruh dan memanggil
masyarakat untuk menyatudengan dunia terutama mengenai iptek dan media
komunikasi masa, dalam tatanan kehidupan seluruh umat manusia.
1.
Dakwah di eraglobalisasi menurutSuratAl-Mumtahana ayat 8-9
Ø Tidak menjadikan perbedaan agama
sebagai alatdiskriminatif
Diskriminatif dapat diartikan sebagai
sebuah perlakuan terhadap individu secara berbeda dengan didasarkan pada gender,
ras, agama, umur, atau karakteritik yang lain. Menurut dakwah di era globalisasi
sesuai dengan surat Al-Mumtahanayaitu :
w â/ä38yg÷Yt ª!$# Ç`tã tûïÏ%©!$# öNs9 öNä.qè=ÏG»s)ã Îû ÈûïÏd9$# óOs9ur /ä.qã_Ìøä `ÏiB öNä.Ì»tÏ br& óOèdry9s? (#þqäÜÅ¡ø)è?ur öNÍkös9Î) 4 ¨bÎ) ©!$# =Ïtä tûüÏÜÅ¡ø)ßJø9$# ÇÑÈ $yJ¯RÎ) ãNä39pk÷]t ª!$# Ç`tã tûïÏ%©!$# öNä.qè=tG»s% Îû ÈûïÏd9$# Oà2qã_t÷zr&ur `ÏiB öNä.Ì»tÏ (#rãyg»sßur #n?tã öNä3Å_#t÷zÎ) br& öNèdöq©9uqs? 4 `tBur öNçl°;uqtFt Í´¯»s9'ré'sù ãNèd tbqßJÎ=»©à9$# ÇÒÈ
Artinya :
“Allah tiada melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil
terhadap orang-orang yang tiada memerangimu karena agama dan tidak (pula)
mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang
Berlakuadil. Sesungguhnya Allah hanya melarang kamu menjadikan sebagai kawanmu
orang-orang yang memerangimu karena agama dan mengusir kamu dari negerimu, dan membantu
(orang lain) untuk mengusirmu. Dan barang siapa menjadikan mereka sebagai kawan,
Maka mereka Itulah orang-orang yang zalim.” (QS. Al Mumtahanah :8-9)[3]
v Kosakata
Penafsiran kosakata
Oèdry9s?(#þbr&: Antabarruhum : berbuat baik kepada qäÜÅ¡ø)è?:
Tuqsituu : berlaku adil
(#rãyg»sßur: wazhaharuu : mereka membantu (orang lain) untuk mengusirkamu
`tBuröNçl°;uqtFt : waman yatawallahum : menjadikan
mereka sebagai pelindung dan penolong- penolong
v Munasabah
Allah SWT memerintahkan untuk hambanya
(orang-orang mukmin) untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang
yang tiadak memerangimu karena agama dan tidak pula mengusir kamu. Ketika Allah
SWT memerintahkan kaum muslimin untuk tidak menjadikan orang-orang musyrik sebagai
pelindung atau penolong.
v AsbabunNuzul
Seorang musyrik yang bernama Qahlah binti
Abdul Uzza memberikan hadiah kepada Asma binti Abu Bakar namun Asma menolak menerima
hadiah tersebut, sehingga hadiah itu diberikan kepada Aisyah dan Aisyah bertanya
kepada Rasulullah SAW maka Allah SWT menurunkan ayat ini. Hadist ini dikeluarkan
oleh Imam Ahmad, Ibnu jarir dan dibenarkan oleh Al-Hakim dan disepakati oleh Adzhabi.[4]
Berkata Ibn Zaid tentang ayat 8 ini,
yaitu di bolehkannya kaum muslimin untuk tidak memusuhi dan saling menyayangi terhadap
orang-orang kafir pada permulaan islam dan tidak memerangi mereka, kemudian ayat
ini dihapus hukumnya. Hal senada juga dikatakan oleh Qatadah ini di hapus hukumnya
oleh ayat yang terdapat dalam surat At-Taubah ayat 5 yang berbunyi[5] :
#sÎ*sù yn=|¡S$# ãåkôF{$# ãPãçtø:$# (#qè=çGø%$$sù tûüÏ.Îô³ßJø9$# ß]øym óOèdqßJ?y`ur óOèdrääzur öNèdrçÝÇôm$#ur (#rßãèø%$#ur öNßgs9 ¨@à2 7|¹ósD 4 bÎ*sù (#qç/$s? (#qãB$s%r&ur no4qn=¢Á9$# (#âqs?#uäur no4q2¨9$# (#q=yÜsù öNßgn=Î;y 4 ¨bÎ) ©!$# Öqàÿxî ÒOÏm§ ÇÎÈ
Artinya
:
Apabila sudah habis bulan-bulan Haram itu[630], Maka bunuhlah
orang-orang musyrik ini dimana saja kamu jumpai mereka, dan tangkaplah mereka.
Kepunglah mereka dan intailah ditempat pengintaian. Jika mereka bertaubat dan mendirikansholat
dan menunaikan zakat, Maka berilah kebebasan kepada mereka untuk berjalan[631].
Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
[630] Yang dimaksud dengan bulan Haram disini Ialah: masa 4 bulan
yang diberi tangguh kepada kamu musyrikin itu, Yaitu mulai tanggal 10 Zulhijjah
(hari turunnya ayat ini) sampai dengan 10 Rabi'ulakhir.
[631] Maksudnya: terjamin keamanan mereka.
2.
Dakwah di eraglobalisasi menurut Surat Al-Hujurat ayat 13
Ø Saling memahami latar belakang budaya dan bangsa
$pkr'¯»t â¨$¨Z9$# $¯RÎ) /ä3»oYø)n=yz `ÏiB 9x.s 4Ós\Ré&ur öNä3»oYù=yèy_ur $\/qãèä© @ͬ!$t7s%ur (#þqèùu$yètGÏ9 4 ¨bÎ) ö/ä3tBtò2r& yYÏã «!$# öNä39s)ø?r& 4 ¨bÎ) ©!$# îLìÎ=tã ×Î7yz ÇÊÌÈ
Artinya
:
Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki
dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa – bangsa dan bersuku-suku supaya
kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi
Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu.Sesungguhnya Allah Maha mengetahui
lagi Maha Mengenal.[6]
v Kosakata
v Munasabah
Dalam ayat ini Allah menjelaskan penciptaan
manusia bersuku-suku, berbangsa-bangsa agar satu sama lain saling kenal mengenal
dan setiap manusia sama di sisi Allah dan kelebihan pada orang-orang yang
bertaqwa.
v AsbabunNuzul
Ayat ini turun kepada Abu Hindun yaitu
wanita dari bani Bayado yang di perintahkan oleh Rasulullah SAW untuk menikahi
Abu Hindun, kemudian mereka bertanya kepada Rasulullah SAW, apakah kamu menikahi
perempuan-perempuan dan budak-budakdari suku kami ? maka Allah SWT menurunkan ayat
ini. Az- Zuhri berkata ayat ini kusus diturunkan kepada Abu Hindun.[9]
Berkata Al-Qurtubi : Allah SWT
menciptakan makhluk dari golongan laki-laki dan perempuan sebagaimana di
awal-awal surat An-Nisa dan seandainya Allah SWT menginginkan penciptaan manusia
tidak dari keduanya laki-laki dan perempuan seperti penciptaan Adam atau penciptaan
manusia tanpa Ayah seperti Nabi Isa As atau tanpa perempuan seperti penciptaan Hawa.[10]
Allah menciptakan satu jiwa dan diciptakan
darinya pasangan mereka berdua adalah Adam dan Hawa dan Allah menjadikan manusia
berbangsa-bangsa bersuku-suku dan sebagainya.
Memuliakan manusia
karena agama yaitu ketaatan kepada Allah SWT dan mengikuti petunjuk Rasulullah
SAW. Allah memuliakan mereka, bahwasanya yang mulia disisi mereka adalah
At-Taqwa maha mengetahui kalian dan mengenal tentang urusan-urusan kalian maka
Allah memberi Hidayah kepada siapa yang dia kehendaki dan menyesatkan kepada siapa
yang di kehendaki, menyayangisiapa yang di kehendaki, danmemuliakansiapa yang
di kehendaki.[11]
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Globalisasi merupakan kecenderungan masyarakat untuk
menyatu dengan dunia, terutama di bidang ilmu pengetahuan, teknologi, dan media
komunikasi massa. Selain itu, para cendekiawan Barat mengatakan bahwa globalisasi
merupakan suatu proses kehidupan yang serba luas, tidak terbatas, dan merangkum
segala aspek kehidupan, seperti politik, sosial, dan ekonomi yang dapat dinikmati
oleh seluruh umat manusia di dunia
Dakwah merupakan kegiatan yang bersifat menyeruh,
mengajak dan memanggil. Jadi dakwah di eraglobalisasi ini merupakan bentuk kegiatan
mengajak, menyeruh dan memanggil masyarakat untuk menyatu dengan dunia terutama
mengenai iptek dan media komunikasi masa, dalam tatanan kehidupan seluruh umat manusia.
DAFTAR
PUSTAKA
Abu Abdullah Muhammad bin Ahmad Al-Ansari Al-Qutubi, Aljamil Lil
Ahqam Al-Qur’an, Tafsir al-Qutubi, Bairut :darurkitab Al-Arabi. Jlid17,
2009
Ahmad Warson Munawwir, Kamus Al-Munawwir Arab-Indonesia
Terlengkap, Surabaya :PustakaProgressif ; Cet XXV
Asy Syaukani, Tafsir Fathul Qadir, Beirut :Darul Alwafa ;
Cet III. 2005
Departemen
Agama, Al-Qur’an dan Terjemahannya, Bandung
: CV Penerbit J-ART, 2004
Ibnu katsir, Tafsir Ibnu Katsir (Umdatul Attafsir ), Beirut
: Darul Al-WafaCet VIII, 2007
Kumpulan makalah, Ayat-Ayat
Dakwah, Pola Pendekatan Dakwah
05-01-2012,
pukul 22.00 WIT
[4]Asy Syaukani,
Tafsir Fathul Qadir, (Beirut : Darul Alwafa ; Cet III. 2005) h. 285
[5]Abu
Abdullah Muhammad bin Ahmad Al-Ansari Al-Qutubi, Aljamil Lil Ahqam
Al-Qur’an, (Tafsir al-Qutubi, Bairut :darur kitab Al-Arabi. Jlid 17, 2009)
h. 53-54
[7]Ahmad
Warson Munawwir, Kamus Al-Munawwir Arab-Indonesia Terlengkap, (Surabaya : Pustaka Progressif
; Cet XXV,) h. 723
[11]Ibnu
katsir, Tafsir Ibnu Katsir (Umdatul Attafsir ), (Beirut : Darul Al-Wafa
Cet ;VIII, 2007) h.320